
Mashle: Magic and Muscles muncul sebagai sebuah serial anime yang langsung mencuri perhatian. Adaptasi dari manga karya Hajime Kōmoto ini membawa premis yang terasa absurd namun menggoda rasa penasaran: di dunia di mana semua orang mengandalkan sihir, Mash Burnedead justru tidak memiliki kekuatan magis sama sekali. Sebagai gantinya, ia hanya mengandalkan otot—dan bukan sekadar otot biasa, tapi kekuatan fisik yang nyaris melampaui logika.
Premis seperti ini tentu membuat banyak penonton bertanya-tanya, apakah Mashle hanya sebuah parodi dari berbagai cerita sihir populer seperti Harry Potter, atau apakah ia mampu berdiri sebagai shonen yang punya potensi berkembang serius?
Hal menarik dari Mashle adalah bagaimana ia secara sadar memanfaatkan formula khas cerita sihir dan membalikkannya dengan penuh humor. Akademi sihir, duel antar murid, dan sistem peringkat kekuatan sihir—semuanya sudah pernah kita lihat. Tapi kehadiran Mash, yang tidak bisa sihir sama sekali dan justru menyelesaikan semua konflik dengan fisik, membuat semua elemen tersebut terasa segar kembali.
Humor Kocak yang Menyimpan Kritik Sosial

Banyak yang menyebut Mashle sebagai parodi karena humornya yang frontal dan tanpa basa-basi. Tapi kalau diperhatikan lebih dalam, cerita ini sebenarnya menyimpan kritik sosial yang cukup relevan: diskriminasi terhadap yang berbeda, sistem kasta berdasarkan bakat, dan tekanan dari masyarakat yang terlalu menghargai satu jenis keunggulan saja—dalam hal ini, sihir.
Mash adalah representasi dari seseorang yang ditolak sistem, tapi ia tetap menolak untuk tunduk. Alih-alih merasa rendah diri, Mash justru percaya pada kekuatan dan usahanya sendiri, bahkan menggunakannya untuk membantu orang lain dan melawan ketidakadilan. Pesan seperti ini sangat kental dengan semangat shonen klasik, layaknya Naruto yang awalnya diremehkan karena tak punya kekuatan istimewa, atau Deku dalam My Hero Academia yang berjuang keras untuk bisa sejajar dengan teman-temannya.
Meski disajikan dalam balutan komedi dan slapstick, Mashle sebenarnya menyuguhkan narasi tentang perlawanan terhadap sistem yang menindas. Dan itu membuatnya lebih dari sekadar tontonan lucu.
Karakter dan Dunia yang Dibangun dengan Cerdas

Mash bukan satu-satunya karakter menarik dalam anime ini. Teman-teman satu timnya, seperti Finn Ames si pengecut baik hati, Lance Crown si kakak penyayang, dan Dot Barrett yang meledak-ledak, semuanya menambah warna dan kedalaman cerita. Mereka tidak hanya menjadi pelengkap, tapi juga menghadirkan dinamika tim yang menyenangkan untuk diikuti.
Sementara itu, dunia sihir di Mashle memang penuh kemiripan dengan banyak karya lain, tapi justru itulah daya tariknya. Dengan menyisipkan elemen-elemen yang akrab, anime ini memancing nostalgia penonton sambil menertawakannya. Namun, tetap ada nuansa kelam di balik cerita, terutama saat membahas politik dan sistem kekuasaan di kalangan pengguna sihir tingkat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa Mashle tak sepenuhnya main-main—ada rencana jangka panjang dalam pembangunan dunia dan konfliknya.
Parodi Serius? Kenapa Tidak Keduanya?

Mashle: Magic and Muscles mungkin dimulai sebagai parodi, tapi bukan berarti ia tidak bisa berkembang menjadi cerita shonen yang solid. Justru kekuatan utamanya adalah kemampuannya menyeimbangkan humor dengan drama, serta membuat penonton tertawa sambil tetap merasa terhubung dengan perjuangan para karakternya.
Dalam banyak hal, Mashle berhasil menggabungkan absurditas ala One Punch Man dengan struktur cerita turnamen dan pertumbuhan karakter khas shonen klasik. Mash, seperti Saitama, adalah tokoh overpower yang bisa menghancurkan musuh dengan satu pukulan, tapi justru ketidaksesuaiannya dengan dunia tempat ia hidup yang menjadi titik konflik dan perkembangan cerita.
Layak Ditonton, Apapun Ekspektasimu
Apakah Mashle hanya parodi? Atau shonen serius dengan otot menggantikan sihir? Jawabannya bisa jadi: keduanya. Ia bisa membuatmu tertawa karena absurdnya, tapi juga bisa membuatmu terharu melihat tekad Mash dan teman-temannya. Dengan gaya visual yang energik, pacing cerita yang cepat, serta kombinasi unik antara kekonyolan dan keseriusan, Mashle: Magic and Muscles pantas disebut sebagai salah satu anime paling menghibur dalam beberapa tahun terakhir.
Bagi kamu yang suka tawa dan aksi dalam satu paket, atau yang ingin menyegarkan diri dari cerita shonen yang terlalu serius, Mashle adalah pilihan tepat untuk ditonton—dan siapa tahu, kamu juga akan terinspirasi buat pergi ke gym setelahnya.
BACA JUGA : Review Yamada-kun to Lv999: Romcom Gamer yang Menyegarkan?